LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM UJI BAHAN
BENDING TEST
DISUSUN
OLEH :
NAMA :
AHMAD HARIS NIZAR
NRP :
6313030604
KELOMPOK :
TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI
SURABAYA
2013/2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dalam
perkembangan dunia industri terutama yang berhubungan dengan masalah pemilihan
bahan dan penggunaannya, maka dalam proses produksinyabanyak hal atau kriteria
yang harus dipenuhi agar material tersebut dapatdigunakan dalam dunia
industri.Untuk penggunaan sebagai bahab industri sifat-sifat khas dari material
logamharus diketahui, sebab logam tersebut akan digunakan untuk berbagai
macamkeperluan dan berbagai macam keadaan. Sifat logam tersebut meliputi
sifatmekaniknya, sifat-sifat termal, sifat kimia, kemampuan di mesin, kemampuankekerasan
dan lain-lain. Adapun dalam percobaan ini yang akan di uji adalah sifat mekanik dari logam dengan melakukan uji lengkung
(Bending Test)
2. TUJUAN
·
Mahasiswa mampu melakukan pengujian ND (
Destructive Test ) dengan beban lengkung terhadap suatu material.
·
Mahasiswa mampu menjelaskan macam-macam
pengujian lengkung ( bending test ).
·
Mahasiswa mampu menganalisa cacat yang
terjadi pada pengelasan suatu material.
·
Mahasiswa mampu menganalisa kriteria
kelulusan hasil pengujian berdasarkan standart.
BAB II
DASAR
TEORI
Ø PENGUJIAN
LENGKUNG (BENDING TEST)
Pengujian
lengkung merupakan salah satu pengujian sifat mekanik bahan yang dilakukan
terhadap speciment dari bahan baik bahan yang akan digunakan sebagai
konstruksi atau komponen yang akan menerima pembebanan lengkung maupun
proses pelengkungan dalam pembentukan. Pelengkuan (bending) merupakan
proses pembebanan terhadap suatu bahan pada suatu titik ditengah-tengah
dari bahan yang ditahan diatas dua tumpuan. Dengan pembebanan ini bahan
akan mengalami deformasi dengan dua buah gaya yang berlawanan bekerja pada
saat yang bersmaan. Gambar dibawah ini memperlihatkan prilaku bahan uji
selama pembebanan lengkung.
Sebagaimana
prilaku bahan terhadap pembebanan, semua bahan akan mengalami perubahan
bentuk (deformasi) secara bertahap dari elastis menjadi plastis hingga
akhirnya mengalami kerusakan (patah). Dalam proses pembebanan lengkung
dimana dua gaya bekerja dengan jarak tertentu (1/2L) serta arah yang
berlawanan bekerja secara beramaan (lihat gambar 10.32), maka Momen
lengkung (Mb) itu akan bekerja dan ditahan oleh sumbu batang tersebut atau
sebagai momen tahanan lengkung (Wb). Dalam proses pengujian lengkung
yang dilakukan terhadap material sebagai bahan teknik memilki tujuan pengujian
yang berbeda tergantung kebutuhannya. Berdasarkan kepada kebutuhan
tersebut makan pengujian lengkung dibedakan menjadi 2, yakitu :
a. Pengujian
lengkung beban dan
b. Pengujian
lengkung perubahan bentuk.
Pengujian
lengkung beban ialah pengujian lengkung yang bertujuan untuk mengetahui
aspek-aspek kemampuan bahan uji dalam dalam menerima pembebanan lengung,
yakni :
·
Kekuatan
atau tegangan lengkung (b)
·
Lenturan
atau defleksi (f) Sudut yang terbentuk oleh lenturan atau sudut defleksi
dan
·
Elastisitas
(E)
Uji lengkung dilaksanakan untuk memeriksa pipa saluran dan keutuhan mekanis dari material las. Seperti tampak pada Gb. Uji Lengkung 1, ada dua jenis uji lengkung, yaitu: uji lengkung kendali dan uji lengkung gulungan. Pada tiap-tiap jenis uji lengkung itu, sebuah spesimen dalam bentuk dan ukuran tertentu dilengkungkan sampai radius bagian dalam tertentu dan sudut lengkung tertentu, kemudian diperiksa keretakan dan kerusakannya. Uji lengkung pada rigi-rigi las dilakukan untuk menentukan pipa saluran pada daerah pemanasan dan menilai keutuhan mekanis pada daerah pengelasan, dan seringkali digunakan sebagai bagian dari uji kualifikasi juru las. Tabel Uji Lengkung 1 menunjukkan jenis-jenis spesimen yang digunakan untuk uji lengkung dan arah percontohan dari tiap-tiap spesimen. Uji lengkung dapat digolongkan menjadi uji lengkung depan, uji lengkung bawah dan uji lengkung sisi sesuai dengan arah pemberian tekanan pada spesimen, seperti terlihat pada Gb. Uji Lengkung 2
Tabel Uji
Lengkung 1
Gb. Uji
Lengkung 1
Gb. Uji
Lengkung 2
Pengujian Lengkung Pada
Logam Yang Di Las
Ada dua jenis pengujian lengkung pada material ini yaitu Transversal Bending
dan Longitudinal Bending.
1. Transversal Bending.
Pada transversal bending ini,
pengambilan spesimen tegak lurus dengan arah pengelasan. Berdasarkan arah
pembebanan dan lokasi pengamatan, pengujian transversal bending dibagi
menjadi tiga :
a.
Face Bend (Bending pada permukaan las)
Dikatakan Face Bend jika
bending dilakukan sehingga permukaan las mengalami tegangan tarik dan dasar las
mengalami tegangan tekan (gambar 5.1). Pengamatan dilakukan pada permukaan las
yang mengalami tegangan tarik. Apakah timbul retak atau tidak. Jika timbul
retak di manakah letaknya, apakah di weld metal, HAZ atau di fussion line
(garis perbatasan WM dan HAZ).
Gambar 5.1 Face Bend pada transversal Bending
b.
Root Bend (Bending pada akar las)
Dikatakan Rote Bend
jika bending dilakukan sehingga akar las mengalami tegangan tarik dan dasar las
mengalami tegangan tekan (gambar 5.2). Pengamatan dilakukan pada akar las yang
mengalami tegangan tarik, apakah timbul retak atau tidak. Jika timbul retak
dimanakah letaknya, apakah di weld metal. HAZ atau di fusion line (garis
perbatasan WM dan HAZ)
Gambar 5.2 Root Bend pada transversal
Bending
c.
Side Bend ( Bending pada sisi las ).
Dikatakan Side Bend jika bending
dilakukan sehingga sisi las (gambar 5.3). Pengujian ini
dilakukan jika ketebalan material yang di las lebih besar dari 3/8 inchi.
Pengamatan dilakukan pada sisi las tersebut, apakah timbul retak atau tidak.
Jika timbul retak dimanakah letaknya, apakah di Weld metal, HAZ atau di fusion
line (garis perbatasan WM dan HAZ).
Gambar 5. 3 Side Bend pada transversal Bending