Jumat, 20 Mei 2016

laporan bending test ahmad haris nizar

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM UJI BAHAN
BENDING TEST

DISUSUN OLEH :
NAMA : AHMAD HARIS NIZAR
NRP : 6313030604
KELOMPOK :




TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.      LATAR BELAKANG
Dalam perkembangan dunia industri terutama yang berhubungan dengan masalah pemilihan bahan dan penggunaannya, maka dalam proses produksinyabanyak hal atau kriteria yang harus dipenuhi agar material tersebut dapatdigunakan dalam dunia industri.Untuk penggunaan sebagai bahab industri sifat-sifat khas dari material logamharus diketahui, sebab logam tersebut akan digunakan untuk berbagai macamkeperluan dan berbagai macam keadaan. Sifat logam tersebut meliputi sifatmekaniknya, sifat-sifat termal, sifat kimia, kemampuan di mesin, kemampuankekerasan dan lain-lain. Adapun dalam percobaan ini yang akan di uji adalah sifat mekanik dari logam dengan melakukan uji lengkung (Bending Test)

2.      TUJUAN
·         Mahasiswa mampu melakukan pengujian ND ( Destructive Test ) dengan beban lengkung terhadap suatu material.
·         Mahasiswa mampu menjelaskan macam-macam pengujian lengkung ( bending test ).
·         Mahasiswa mampu menganalisa cacat yang terjadi pada pengelasan suatu material.
·         Mahasiswa mampu menganalisa kriteria kelulusan hasil pengujian berdasarkan standart.










BAB II
DASAR TEORI

Ø  PENGUJIAN LENGKUNG (BENDING TEST)
Pengujian lengkung merupakan salah satu pengujian sifat mekanik bahan yang dilakukan terhadap speciment dari bahan baik bahan yang akan digunakan sebagai konstruksi atau komponen yang akan menerima pembebanan lengkung maupun proses pelengkungan dalam pembentukan. Pelengkuan (bending) merupakan proses pembebanan terhadap suatu bahan pada suatu titik ditengah-tengah dari bahan yang ditahan diatas dua tumpuan. Dengan pembebanan ini bahan akan mengalami deformasi dengan dua buah gaya yang berlawanan bekerja pada saat yang bersmaan. Gambar dibawah ini memperlihatkan prilaku bahan uji selama pembebanan lengkung.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxwzFW5fm34Ry8kAd0f_1WCY15aQbJBmSYh-xyagICV4ShNPNRDjBLg9Ybar7v6KqMbiCCD5CCKntOj0IWeL7EOHaKeA4LgUaTYxs1tDPvICg2NmLbgFYW5D4LP2Eq5thyCNTPY6VcRe7n/s320/cats.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6Sq0ioOB4dGVtUlaLOLIt5HEn83wWpGpjQglssOsDOyxF31f_VNWUOdk5VmBGicqJUXvKB_prgf9vy1fFR4-Gv2lezB-bVqF5qZ0i78OL8HhG8cY04t3YWrHhwh9OUzyLYeiWguLr4FN8/s320/2.jpg

            
            Sebagaimana prilaku bahan terhadap pembebanan, semua bahan akan mengalami perubahan bentuk (deformasi) secara bertahap dari elastis menjadi plastis hingga akhirnya mengalami kerusakan (patah). Dalam proses pembebanan lengkung dimana dua gaya bekerja dengan jarak tertentu (1/2L) serta arah yang berlawanan bekerja secara beramaan (lihat gambar 10.32), maka Momen lengkung (Mb) itu akan bekerja dan ditahan oleh sumbu batang tersebut atau sebagai momen tahanan lengkung (Wb). Dalam proses pengujian lengkung yang dilakukan terhadap material sebagai bahan teknik memilki tujuan pengujian yang berbeda tergantung kebutuhannya. Berdasarkan kepada kebutuhan tersebut makan pengujian lengkung dibedakan menjadi 2, yakitu :
a. Pengujian lengkung beban dan
b. Pengujian lengkung perubahan bentuk.
Pengujian lengkung beban ialah pengujian lengkung yang bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek kemampuan bahan uji dalam dalam menerima pembebanan lengung, yakni :
·         Kekuatan atau tegangan lengkung (b)
·         Lenturan atau defleksi (f) Sudut yang terbentuk oleh lenturan atau sudut defleksi dan 
·         Elastisitas (E)

     Uji lengkung dilaksanakan untuk memeriksa pipa saluran dan keutuhan mekanis dari material las. Seperti tampak pada Gb. Uji Lengkung 1, ada dua jenis uji lengkung, yaitu: uji lengkung kendali dan uji lengkung gulungan. Pada tiap-tiap jenis uji lengkung itu, sebuah spesimen dalam bentuk dan ukuran tertentu dilengkungkan sampai radius bagian dalam tertentu dan sudut lengkung tertentu, kemudian diperiksa keretakan dan kerusakannya. Uji lengkung pada rigi-rigi las dilakukan untuk menentukan pipa saluran pada daerah pemanasan dan menilai keutuhan mekanis pada daerah pengelasan, dan seringkali digunakan sebagai bagian dari uji kualifikasi juru las. Tabel Uji Lengkung 1 menunjukkan jenis-jenis spesimen yang digunakan untuk uji lengkung dan arah percontohan dari tiap-tiap spesimen. Uji lengkung dapat digolongkan menjadi uji lengkung depan, uji lengkung bawah dan uji lengkung sisi sesuai dengan arah pemberian tekanan pada spesimen, seperti terlihat pada Gb. Uji Lengkung 2
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnLsyCI2D1MTxfjGWObeSu9mWTDMq-ZgW4wA1FKBobYQWQAi-j-dqY68ba0I57wt-fby0mlyySMD13tW9SQiESt-fJtRzraHXvqRVG69DWjhRa5JBHogp9HN85_cexAuRyoyX0ZP6M62Wy/s320/3.jpg
Tabel Uji Lengkung 1
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOGGhHpfg_5DRn21rq7zgqvG2XOYxcluJVQojsllbGJRO5TcPeONKJ35uJgBK2tQ28KGerFlp86s8w50FiybYLDI9u5n7OuVkr0REIOrdAroeOS6KLnMqmySN5xmsh-OKbYIA3aGMV5kCk/s320/4.jpg

Gb. Uji Lengkung 1
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf79gjNaVr7CMCe6XJAy3LvqmUKmO2QsJb9dO_jX44_vrvkgF6XV6pWBthdZeKhxZo4JR9rMvj0GmfqdKtNDMk_UrHhGI2sxrw2MZ6g54K9Q9xoebk4y8c9Tr5G1lFhs46H14yM8xVlM9y/s320/5.jpg

Gb. Uji Lengkung 2
Pengujian Lengkung Pada Logam Yang Di Las
            Ada dua jenis pengujian lengkung pada material ini yaitu Transversal Bending dan Longitudinal Bending.

1.   Transversal Bending.
Pada transversal bending ini, pengambilan spesimen tegak lurus dengan arah pengelasan. Berdasarkan arah pembebanan dan lokasi pengamatan, pengujian transversal bending dibagi menjadi tiga  :


a.       Face Bend (Bending pada permukaan las)
Dikatakan Face Bend jika bending dilakukan sehingga permukaan las mengalami tegangan tarik dan dasar las mengalami tegangan tekan (gambar 5.1). Pengamatan dilakukan pada permukaan las yang mengalami tegangan tarik. Apakah timbul retak atau tidak. Jika timbul retak di manakah letaknya, apakah di weld metal, HAZ atau di fussion line  (garis perbatasan WM dan HAZ).

Gambar 5.1 Face Bend pada transversal Bending

b.      Root Bend (Bending pada akar las)
      Dikatakan Rote Bend jika bending dilakukan sehingga akar las mengalami tegangan tarik dan dasar las mengalami tegangan tekan (gambar 5.2). Pengamatan dilakukan pada akar las yang mengalami tegangan tarik, apakah timbul retak atau tidak. Jika timbul retak dimanakah letaknya, apakah di weld metal. HAZ atau di fusion line (garis perbatasan WM dan HAZ)


Gambar 5.2 Root Bend pada transversal Bending

c.       Side Bend ( Bending pada sisi las ).
Dikatakan Side Bend jika bending dilakukan sehingga sisi las (gambar 5.3). Pengujian ini dilakukan jika ketebalan material yang di las lebih besar dari 3/8 inchi. Pengamatan dilakukan pada sisi las tersebut, apakah timbul retak atau tidak. Jika timbul retak dimanakah letaknya, apakah di Weld metal, HAZ atau di fusion line (garis perbatasan WM dan HAZ).


Gambar 5. 3 Side Bend pada transversal Bending